TRIK BERMAIN FINGERBOARD

2


Jari jemari Emil dan Putra tampak cekatan memainkan sebuah benda kecil yang bentuknya sama persis dengan skateboard di kompleks Lumban Tirta.  Fingerboard biasa mereka menyebutnya, adalah miniatur dari skateboard dan belakangan mulai menjadi tren di kalangan anak muda Palembang yang biasa kongko di kawasan itu setiap Sabtu petang.
    Putra baru mengenal Fingerboard beberapa bulan belakangan dari temannya. “Karena bentuknya kecil jadi memainkannya cukup sulit. Tetapi teknik dan cara bermainnya sama saja dengan skateboard biasa hanya ukurannya yang sangat mini,” ujarnya kepada koran ini.
    Ia menuturkan, cara bermainnya pun sama seperti skateboard biasa. Hanya saja kalau skateboard ditumpangi dengan kedua kaki, sementara Fingerboard menggunakan dua jari saja yakni jari telunjuk dan tengah. Kedua jari inilah yang berfungsi menjalankan Fingerboard layaknya seperti menjalankan skateboard.
    Praktisnya, medan bermain Fingerboard bisa dimana saja. Yang penting, katanya, landasannya harus rata dan berbidang lurus. “Kami biasa memainkannya di atas meja dalam kelas. Apalagi sewaktu jam pelajaran kosong,” ujarnya seraya menambahkan jika ia memainkannya banyak teman-teman sekelasnya yang menonton.
    Sebenarnya, fingerboard pun menggunakan skatepark dan obstacle, atau halangan layaknya skateboard biasa. Namun, lagi-lagi ukurannya juga mini. Misalnya rail (sejenis besi/pipa panjang untuk meluncur), mini ramp (media luncur berbentuk lahan miring), quarter pipe (mini ramp dalam bentuk setengah), tangga, atau banks (sejenis balok kayu persegi).
      Tapi jika tidak ada, halangan apapun juga bisa digunakan. Mulai dari buku, meja, hingga tangga pun tak luput dari perhatian. Dalam skateboard sendiri hal itu disebut streetstyle.
    Serupa dengan permainan skateboard pada umumnya, bermain fingerboard juga memiliki trik yang hampir sama. Ia mengatakan, trik-trik seperti Ollie, Nollie, Switc, Fakie, juga digunakan di fingerboard. Kemudian ada Flip dengan jenis Treflip Kickflip. Ada juga Sliding dan Grinding.
    Untuk ukurannya, rekan Putra lainnya, Emil menjelaskan fingerboard memiliki ukuran yang disesuaikan dengan ukuran jari manusia. Panjangnya sekitar 10 cm dengan lebar bervariasi tergantung jenisnya. Ukuran lebar standard, sekitar 2,7cm – 3cm. Lalu soal harga  pun cukup beragam.
    “Kalau yang punya kami harganya Rp100 ribu dengan bahan plastik. Tetapi ada yang lebih mahal lagi karena bahannya lebih bagus dan ketahanannya lebih teruji,” jelas Emil. Kalau yang harganya mahal, ia menambahkan, bahannya dari plywood dan bisa mencapai lebih dari setengah juta rupiah. Tapi masalah harga kembali lagi kepada merek dan kualitas bahannya.    Meski demikian fingerboard menjadi satu alternatif hobi bagi anak muda pencinta skateboard tanpa harus cedera fisik


Jari jemari Emil dan Putra tampak cekatan memainkan sebuah benda kecil yang bentuknya sama persis dengan skateboard di kompleks Lumban Tirta.  Fingerboard biasa mereka menyebutnya, adalah miniatur dari skateboard dan belakangan mulai menjadi tren di kalangan anak muda Palembang yang biasa kongko di kawasan itu setiap Sabtu petang.
    Putra baru mengenal Fingerboard beberapa bulan belakangan dari temannya. “Karena bentuknya kecil jadi memainkannya cukup sulit. Tetapi teknik dan cara bermainnya sama saja dengan skateboard biasa hanya ukurannya yang sangat mini,” ujarnya kepada koran ini.
    Ia menuturkan, cara bermainnya pun sama seperti skateboard biasa. Hanya saja kalau skateboard ditumpangi dengan kedua kaki, sementara Fingerboard menggunakan dua jari saja yakni jari telunjuk dan tengah. Kedua jari inilah yang berfungsi menjalankan Fingerboard layaknya seperti menjalankan skateboard.
    Praktisnya, medan bermain Fingerboard bisa dimana saja. Yang penting, katanya, landasannya harus rata dan berbidang lurus. “Kami biasa memainkannya di atas meja dalam kelas. Apalagi sewaktu jam pelajaran kosong,” ujarnya seraya menambahkan jika ia memainkannya banyak teman-teman sekelasnya yang menonton.
    Sebenarnya, fingerboard pun menggunakan skatepark dan obstacle, atau halangan layaknya skateboard biasa. Namun, lagi-lagi ukurannya juga mini. Misalnya rail (sejenis besi/pipa panjang untuk meluncur), mini ramp (media luncur berbentuk lahan miring), quarter pipe (mini ramp dalam bentuk setengah), tangga, atau banks (sejenis balok kayu persegi).
      Tapi jika tidak ada, halangan apapun juga bisa digunakan. Mulai dari buku, meja, hingga tangga pun tak luput dari perhatian. Dalam skateboard sendiri hal itu disebut streetstyle.
    Serupa dengan permainan skateboard pada umumnya, bermain fingerboard juga memiliki trik yang hampir sama. Ia mengatakan, trik-trik seperti Ollie, Nollie, Switc, Fakie, juga digunakan di fingerboard. Kemudian ada Flip dengan jenis Treflip Kickflip. Ada juga Sliding dan Grinding.
    Untuk ukurannya, rekan Putra lainnya, Emil menjelaskan fingerboard memiliki ukuran yang disesuaikan dengan ukuran jari manusia. Panjangnya sekitar 10 cm dengan lebar bervariasi tergantung jenisnya. Ukuran lebar standard, sekitar 2,7cm – 3cm. Lalu soal harga  pun cukup beragam.
    “Kalau yang punya kami harganya Rp100 ribu dengan bahan plastik. Tetapi ada yang lebih mahal lagi karena bahannya lebih bagus dan ketahanannya lebih teruji,” jelas Emil. Kalau yang harganya mahal, ia menambahkan, bahannya dari plywood dan bisa mencapai lebih dari setengah juta rupiah. Tapi masalah harga kembali lagi kepada merek dan kualitas bahannya.    Meski demikian fingerboard menjadi satu alternatif hobi bagi anak muda pencinta skateboard tanpa harus cedera fisik

2 komentar:

Jendela Fantasi mengatakan...

gimana cara fingerboard melompat...........????????????

Unknown mengatakan...

ngelihatnya kren tapi nyobanya susah

Posting Komentar